Kamis, 25 Juni 2015

Tulisan Kita

Tulisan Kita (Novi)

Lama ya, blog ini tidak terisi.
Jadi untuk kali ini, blog ini akan ada sedikit variasi dengan tulisan yang ditulis sendiri oleh adik-adik kita di Rumah Pintar Jendi.
Tulisan sederhana ini buat saya kagum dan terharu, karena dengan usia mereka, mereka udah bisa menulis tulisan sebagus dan semenyentuh ini.

(NOVI)
Siapa bilang anak desa nggak bisa jadi seperti anak kota.
Sekolah adalah tempat kami mengais ilmu untuk masa depan yang cerah, dan untuk menuju kesuksesan.
Tetapi bukan hanya disekolah saja kami mendapat ilmu.
Disini terdapat bangunan yang cukup luas untuk menimba ilmu, yaitu “Rumah Pintar”.

Rumah pintar adalah bangunan sederhana yang dibangun tepat di Desa Jendi.
Disini tempat anak dapat bermain dan belajar.
Dengan dibangun di dekat sawah, kami dapat merasakan udara yang sejuk.
Dan di depan rumah pintar terdapat lapangan untuk kami bermain.
Bukan itu saja, di dalam rumah pintar terdapat banyak sekali buku-buku yang dapat kami baca, serta gambar penambangan dan batu-batu.
Dan bukan itu saja yang membuat kami bahagia, karena mana mungkin kita belajar tanpa guru.
Disini terdapat kakak-kakak yang bersedia mengajari kami dengan sabar, padahal kami disini ada yang belajarnya sambil lari-lari, ada yang main sendiri, dll.
Kakak-kakak itu adalah kak anggi, kak fatma, kak Eka, Kak Eni, Kak Kiki, Kak Inka dan Kak Septi.
Kakak-kakak itu padahal ada yang rumahnya jauh, tapi suka rela datang kemari untuk mengajari kami. Dengan semua itu kami jadi semakin semangat menimba ilmu disana.
Kami berterima kasih untuk semua yang mendirikan rumah pintar dan yang mengajari kami.
Sekian dulu dari saya.



Banyak cerita dirumah pintar ini dalam satu tahun lebih perjalanannya.
Seperti halnya mendaki, semakin tinggi tebing yang kita lewati rasanya semakin melelahkan dan seperti ingin menyerah saja untuk sampai kepuncak.
Bertemu dengan banyak kerikil, banyak duri, banyak rasa malas dan keputusaasaan.
Entah, apakah kami bisa melewatinya karena sampai kini kami masih berada diperjalanan terjal dan berliku itu.

Satu hal yang kakak pesan kepada adik-adik.
Jika suatu saat nanti kakak-kakak udah ga bisa kesini lagi karena alasan-alasan tertentu, kakak mohon untuk lanjutkan perjuangan kami.
Tetap hidupkan rumah pintar ini, tetap torehkan semangat dan senyum kalian disini.
Bimbing adik-adik dibawah kalian untuk tetap belajar disini, setidaknya jauh lebih baik dari yang selama ini kami lakukan.

Kakak sangat yakin bahwa setiap kalian yang berada disini adalah anak-anak pilihan dengan kelebihannya masing-masing.
Anak-anak yang selalu buat kakak kagum dengan hal-hal kecil dan apapun yang kalian lakukan.
Tetap pegang tegung cita-cita kalian dan tetap yakini bahwa kalian bisa menjadi seseorang yang besar suatu saat nanti.

Alasan kami mengajar disini tanpa dibayar dan tanpa dikenal sedikitpun adalah karena ingin memberikan kalian kesempatan sekaligus keyakinan dan pemahaman.
Kesempatan, bahwa siapapun berhak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan, siapapun kalian.
Keyakinan, bahwa siapapun kalian dan dimanapun kalian, kalian bisa meraih cita-cita kalian dan menjadi apapun yang kalian inginkan.
Pemahaman, bahwa hidup adalah bukan tentang siapa kalian, dari keluarga dan daerah mana kalian berasal, berapa peringkat atau seberapa pintar kalian, tapi hidup adalah tentang bagaimana kalian memberi, dan mengasihi sesama dengan tulus ikhlas entah siapapun kalian.

Jadi lanjutkan perjuangan kami, kakak yakin kalian pasti bisa J